Lintaswarta.co.id - Pilkada Brebes, Jawa Tengah 2024 dihantui ancaman serius dengan semakin menguatnya dukungan terhadap kotak kosong. Muhammad Nur Ayin, tokoh masyarakat Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes yang juga pengurus relawan Gerakan Kotak Kosong (Gertak) Brebes Selatan, menjadi sosok kunci di balik gerakan ini.

Bca Juga
Ayin berhasil menggugah masyarakat untuk menolak calon tunggal yang diusung oleh 12 partai politik. Gerakan ini muncul sebagai bentuk protes terhadap kondisi politik Brebes yang dianggap tidak demokratis.
"Kita ingin menyampaikan pesan jelas kepada elite politik bahwa demokrasi harus berjalan dengan pilihan yang layak. Kotak kosong adalah simbol protes damai kita untuk mendorong perubahan politik yang lebih adil dan terbuka," tegas Ayin.
Dukungan terhadap kotak kosong terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Hasil sementara menunjukkan kotak kosong mendapatkan porsi suara yang signifikan, sehingga membuka kemungkinan Pilkada Brebes harus diulang.
Gertak, yang bergerak di berbagai kecamatan, desa dan kabupaten, mengandalkan kekuatan akar rumput dan keterlibatan masyarakat dari berbagai kalangan. Ayin dan timnya secara aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pilihan kotak kosong sebagai langkah strategis untuk menegaskan pentingnya kompetisi sehat dalam Pemilu.
"Sekali lagi, kami bukan anti-calon, tapi kami menolak sistem yang hanya memberi kita satu pilihan. Ini bukan demokrasi yang seharusnya. Dengan kotak kosong, kita ingin memastikan Pilkada ini memberikan ruang bagi kompetisi politik yang lebih baik," tambah Ayin.
Jika suara kotak kosong berhasil mendominasi, Brebes akan menghadapi skenario pemilihan ulang yang kemungkinan besar akan menghadirkan lebih dari satu kandidat.
Di Kabupaten Brebes, aksi gerakan dukungan untuk kotak kosong kian gencar. Selain ramai di media sosial, dukungan juga masif lewat aksi vandalisme, coretan, hingga poster dan baliho di jalan raya.
Sementara itu, Paramitha Widya Kusuma, calon tunggal yang diusung oleh 12 partai politik, menyatakan optimismenya bakal memenangkan Pilkada 27 November mendatang. "Kami yakin dengan dukungan penuh ini, dapat memenangkan Mitha-Wurja," ucap Mitha.
Di tengah ketidakpastian ini, Gerakan Kotak Kosong terus menggalang dukungan dan menyuarakan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses politik yang lebih terbuka dan adil.
Tinggalkan komentar