Lintaswarta.co.id – Debat publik perdana Pilkada Papua Barat Daya 2024 sukses digelar di studio Metro TV, Jakarta, Rabu (17/10/2023) malam. Acara yang dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat Daya ini menjadi panggung bagi lima pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur untuk memaparkan visi dan misi mereka.

Bca Juga
Tema debat kali ini berfokus pada Pembangunan SDM dalam rangka mewujudkan masyarakat Papua Barat Daya yang sehat, cerdas, produktif dan berbudaya sesuai kebijakan Pembangunan dan Otonomi Khusus bagi Papua.
Lima paslon yang unjuk gigi dalam debat ini adalah:
- Nomor urut 1: Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiuw (ARUS) yang diusung PAN, PKB, dan Gerindra.
- Nomor urut 2: Gabriel Assem-Lukman Wugaje (GAUL) yang diusung PSI, Demokrat, NasDem, dan PKS.
- Nomor urut 3: Elisa Kambudan Ahmad Nausrau (ESA) yang didukung Partai Golkar.
- Nomor urut 4: Yoppie Onesimus Wayangkau dan Ibrahim Wugaje (JOIN), yang diusung oleh PDIP, PPP, dan Partai Buruh.
- Nomor urut 5: Bernard Sagrim berpasangan dengan Sirajudin Bauw (BERSINAR), diusung oleh Hanura, Perindo dan Partai Gelombang Rakyat Indonesia.
Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw, pasangan nomor urut 1, fokus pada sektor pendidikan. Abdul Faris mengungkapkan, angka Partisipasi Murni (APM) siswa di Papua Barat Daya menunjukkan tren menurun. "Kami berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan pendidikan dengan memberikan tunjangan kesejahteraan untuk guru di daerah terpencil," ujarnya.
Gabriel Assem dan Lukman Wugaje, pasangan nomor urut 2, mempresentasikan visi untuk masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, dan berkelanjutan. Gabriel menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia yang profesional serta birokrasi pemerintahan yang efisien dan efektif. "Kami akan fokus pada tata kelola pemerintahan yang baik," tegasnya.
Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau, pasangan nomor urut 3, menawarkan visi untuk menciptakan Papua Barat Daya yang maju, mandiri, dan sejahtera melalui pertumbuhan ekonomi lokal. Elisa menekankan pentingnya pembangunan yang berkesinambungan sebagai kunci kemajuan daerah.
Pasangan calon nomor urut 4, Joppye Wayangkau dan Ibrahim Wugaje, menekankan pentingnya pelestarian budaya dan bahasa daerah. "Kami akan memberikan kepastian hukum bagi hutan adat dan masyarakat adat, serta membuat aturan tentang hukum-hukum adat yang melibatkan pakar hukum," tegasnya.
Calon gubernur nomor urut 5, Bernard Sagrim dan Sirajudin Bauw, juga tidak kalah ambisius dengan rencana pembentukan dua lembaga baru untuk mempercepat layanan publik dan pembangunan. Bernard menekankan kolaborasi sebagai kunci untuk mencapai kebijakan yang efektif. "Kami percaya melalui kolaborasi, kita bisa menciptakan kebijakan yang mengakomodasi semua pihak," tandasnya.
Ketua KPU Papua Barat Daya, Andarias Daniel Kambu, dalam sambutannya menyatakan bahwa debat ini penting untuk membentuk opini publik yang terinformasi. "Debat publik adalah inti dari demokrasi. Masyarakat harus dapat memilih berdasarkan informasi yang jelas tentang visi dan misi para calon," ujarnya.
Debat perdana ini diharapkan dapat memberi pencerahan kepada masyarakat mengenai setiap paslon sebelum pemilihan yang akan berlangsung. KPU merencanakan dua debat lanjutan pada 30 Oktober dan 20 November 2024, dengan tema yang berbeda untuk menggali lebih dalam visi dan misi para calon.
Dengan adanya platform ini, masyarakat diharapkan dapat membuat keputusan yang bijak dalam memilih pemimpin yang mampu mewujudkan harapan dan kebutuhan mereka di Papua Barat Daya.
Tinggalkan komentar