Informasi yang diperoleh lintaswarta.co.id menyebutkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan klarifikasi terhadap tiga pejabat Kementerian Agama (Kemenag) pada Senin (4/8) terkait penyelidikan dugaan korupsi kuota haji. Ketiga pejabat tersebut berinisial RFA, MAS, dan AM. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan adanya permintaan keterangan tersebut, namun enggan memberikan detail lebih lanjut. Hal ini dikarenakan proses penyelidikan masih bersifat rahasia dan tertutup.
Budi hanya menjelaskan bahwa tim penyelidik KPK meminta keterangan dari pihak-pihak yang diduga memiliki informasi terkait dugaan korupsi kuota haji yang sedang diselidiki. Ia menambahkan bahwa KPK telah melakukan beberapa kali permintaan keterangan kepada berbagai pihak sejak Juni 2025, sebelumnya termasuk Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah dan pendakwah Khalid Basalamah. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi yang lengkap guna mendukung proses penyelidikan.
Budi menegaskan bahwa hingga saat ini, penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji masih dalam tahap awal dan belum dinaikkan ke tahap penyidikan. Oleh karena itu, belum ada tersangka yang ditetapkan. Namun, Ketua KPK Setyo Budiyanto sebelumnya telah menyatakan bahwa dugaan korupsi kuota haji khusus tidak hanya terjadi pada tahun 2024, melainkan juga diduga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Pernyataan ini semakin memperkuat dugaan adanya praktik korupsi sistemik yang perlu segera diungkap tuntas oleh KPK. Publik pun menantikan perkembangan selanjutnya dari penyelidikan ini dan berharap KPK dapat mengungkap seluruh aktor yang terlibat serta mengembalikan kerugian negara.
Related Post
Tinggalkan komentar