Berawal dari laporan lintaswarta.co.id, Greenpeace Indonesia menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada Kamis (19/6). Aksi ini sebagai bentuk protes keras terhadap genosida yang terjadi di Gaza, Palestina, dan mendesak AS untuk menghentikan dukungannya terhadap Israel. Leonard Simanjuntak, Kepala Greenpeace Indonesia, menyatakan aksi damai ini sebagai wujud solidaritas terhadap penduduk Gaza yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan terburuk abad ini.
Greenpeace menyorot peran Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel, yang memberikan dukungan politik, militer, dan diplomatik yang memungkinkan terjadinya serangan berkelanjutan terhadap Palestina. Aksi yang bertajuk "Stop Genocide, Peace Now" ini menyerukan penghentian perang dan kekerasan terhadap warga sipil, serta mendesak dibukanya akses penuh bagi bantuan kemanusiaan yang selama ini terhambat. Situasi di Gaza semakin memburuk, dengan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban dalam kondisi darurat.

Simanjuntak menekankan bahwa aksi ini merupakan seruan dari Jakarta kepada dunia internasional untuk segera menghentikan konflik dan mewujudkan perdamaian di Gaza. Data dari Kementerian Kesehatan Palestina per 9 Juni 2025 menunjukkan lebih dari 55.000 orang tewas dan hampir 130.000 luka-luka akibat invasi Israel sejak Oktober 2023. Laporan PBB juga memprihatinkan, dengan sekitar 90 persen penduduk Gaza mengungsi dan lebih dari 500.000 orang menghadapi kelaparan akut. Greenpeace secara langsung meminta pemerintah AS untuk menggunakan pengaruhnya guna menghentikan kekejaman Israel dan membuka jalan perdamaian. Lebih lanjut, Greenpeace juga mendesak pemerintah Indonesia untuk lebih aktif menyuarakan penghentian genosida ini di forum internasional seperti G7 dan G20. Aksi ini menjadi bukti nyata keprihatinan global terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza dan tuntutan mendesak akan perdamaian.

Related Post
Leave a Comment