Informasi awal dari lintaswarta.co.id menyebutkan, upaya penyelamatan enam warga yang tertimbun longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menemui kendala serius. Pergerakan tanah yang masih aktif dan medan yang sangat sulit diakses menjadi penghalang utama evakuasi. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Timur, Satriyo Nurseno, menjelaskan bahwa akses jalan menuju lokasi bencana tertutup material longsor, sehingga menyulitkan tim penyelamat untuk menjangkau titik lokasi.
Longsor dahsyat yang terjadi Senin (19/5) sore pukul 16.10 WIB, dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak sore harinya. Sebanyak 10 rumah warga di Kecamatan Bendungan terdampak, tujuh mengalami kerusakan sedang, tiga rusak berat, dan 10 kepala keluarga (30 jiwa) menjadi korban. Keenam warga yang masih hilang dan dalam proses pencarian adalah Mesinem, Nitin, Tulus, Yatini, Yatemi, dan Torik.

Tim gabungan yang terdiri dari 135 personel, termasuk Basarnas, berjibaku di lokasi kejadian dengan dukungan tiga unit alat berat. Namun, Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi. Tiga titik longsor dengan akses jalan tertutup lumpur, batang pohon, dan ranting, mengharuskan pembersihan besar-besaran sebelum kendaraan operasional dapat memasuki lokasi. Proses evakuasi pun dilakukan secara bergantian untuk menjamin keselamatan tim penyelamat. Upaya pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan keenam korban secepatnya. Kondisi medan yang ekstrem dan pergerakan tanah yang belum stabil menjadi tantangan utama dalam operasi penyelamatan ini.

Related Post
Leave a Comment