Berita dari lintaswarta.co.id menyebutkan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan teguran keras kepada PT Pelindo dan operator Pelabuhan Tanjung Priok terkait kemacetan parah yang terjadi beberapa hari lalu. Kemacetan tersebut bahkan meluas hingga ke jalan tol, menimbulkan dampak signifikan bagi warga Jakarta. Pramono menyatakan ketidakpuasannya atas permintaan maaf resmi Pelindo, dan menginstruksikan Dinas Perhubungan untuk memberikan peringatan tegas kepada pihak-pihak terkait. "Ini tidak boleh terjadi lagi," tegasnya di Balai Kota Jakarta.
Pramono juga menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas kemacetan horor tersebut. Ia mengungkapkan koordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan, Syafrin Liputo, mengungkap penyebab utama kemacetan adalah kapasitas terminal yang hanya 2.500 truk per jam, namun dipaksa untuk menangani lebih dari 7.000 truk dalam tiga hari. Situasi ini mengakibatkan beban berlebih bagi pemerintah daerah. Oleh karena itu, Pramono menekankan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sementara itu, Pelindo dalam konferensi pers sebelumnya menjelaskan bahwa kemacetan disebabkan oleh tiga kapal yang bongkar muat di luar jadwal, yaitu MSC Adu V, Ever Balmy, dan Starship Venus. Ketiga kapal tersebut seharusnya tiba lebih awal, namun keterlambatan kedatangannya mengakibatkan penumpukan volume bongkar muat di terminal NPCT 1, memicu kemacetan besar-besaran. Pihak Pelindo mengakui adanya penambahan volume yang signifikan akibat keterlambatan kedatangan kapal-kapal tersebut. Gubernur DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk mencegah terulangnya kejadian ini dan menuntut pertanggungjawaban pihak terkait atas dampak negatif yang ditimbulkan. Langkah-langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa depan diharapkan segera diterapkan.

Related Post
Leave a Comment