Rahasia Pulau Buton: Kadal Buta Baru Ditemukan!

Rahasia Pulau Buton: Kadal Buta Baru Ditemukan!

Lintaswarta.co.id melaporkan sebuah penemuan mengejutkan dari tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Mereka berhasil mengidentifikasi dan mendeskripsikan spesies baru kadal buta, yang diberi nama ilmiah Dibamus oetamai, endemik di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Penemuan ini menambah kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya reptil fosorial yang selama ini masih kurang terjamah.

Kadal buta, yang memiliki tubuh menyerupai cacing, mata terdegenerasi, dan betina tanpa kaki (jantan memiliki kaki vestigial berupa lipatan kecil), merupakan reptil yang hidup di dalam tanah. Awal Riyanto, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, menjelaskan bahwa genus Dibamus tersebar luas di Asia Tenggara hingga Papua Nugini, namun banyak spesiesnya yang masih belum teridentifikasi karena sulit ditemukan dan kebiasaan hidupnya yang tersembunyi di dalam tanah.

Rahasia Pulau Buton: Kadal Buta Baru Ditemukan!
Sumber Istimewa : akcdn.detik.net.id

Selama ini, Dibamus novaeguineae dianggap sebagai spesies yang tersebar luas di Indonesia, termasuk Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Namun, penelitian morfologi dan biogeografi terbaru menunjukkan bahwa populasi di Pulau Buton memiliki karakteristik unik yang membedakannya. Dibamus oetamai, dengan panjang moncong-ke-vent (SVL) maksimum 145,7 mm, memiliki ciri khas pada sisik kepala dan pola warna tubuh yang terdiri dari dua atau tiga pita terang. Nama spesies ini sendiri merupakan penghormatan kepada Jakob Oetama, tokoh jurnalistik Indonesia. Nama lokal yang diusulkan adalah Kadal Buta Buton.

COLLABMEDIANET

Habitat Dibamus oetamai berada di hutan hujan muson Pulau Buton pada ketinggian di bawah 400 mdpl. Penemuan ini menggarisbawahi pentingnya pulau-pulau kecil seperti Buton sebagai habitat spesies unik yang berevolusi secara terisolasi. Awal Riyanto menambahkan bahwa penemuan ini menunjukkan betapa besar potensi keanekaragaman hayati Indonesia yang masih belum terungkap, khususnya di wilayah Wallacea yang dikenal sebagai hotspot biodiversitas. Riset ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut mengenai reptil fosorial dan konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Leave a Comment